Apakah Ada Perbedaan Antara Vitamin C dan Asam Askorbat?

Sep 24, 2024Tinggalkan pesan

Saat kita menyebut vitamin C, banyak orang yang memikirkan asam askorbat terlebih dahulu. Tapi apakah keduanya benar-benar sama? Apakah ada perbedaan di antara keduanya? Ini adalah pertanyaan umum dalam diskusi nutrisi dan suplemen. Hari ini, saya akan mengajak Anda menyelami lebih dalam perbedaan dan hubungannya untuk membantu Anda memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan antara vitamin C dan asam askorbat.

 

Vitamin C vs Asam Askorbat: Perbedaan dan Manfaat Utama

 

Apa itu Vitamin C?

Vitamin C adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh kita untuk melakukan berbagai fungsi. Ini adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel kita dari kerusakan dengan menetralkan radikal bebas berbahaya. Selain itu, vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang penting untuk kulit, tulang rawan, tendon, dan pembuluh darah. Ini juga terlibat dalam penyembuhan luka dan pemeliharaan kesehatan tulang dan gigi.

 

Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin C. Oleh karena itu, kita harus mendapatkannya melalui makanan, terutama dari buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk, stroberi, dan paprika. Asupan harian yang disarankan bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin dan status kesehatan, namun umumnya orang dewasa dianjurkan mengonsumsi 65 hingga 90 mg per hari.

 

Apa itu Asam Askorbat?

Asam askorbatadalah nama kimia untuk vitamin C murni. Ini adalah zat yang sama yang ditemukan dalam makanan dan suplemen makanan berlabel vitamin C. Secara kimia, ini adalah vitamin yang larut dalam air, artinya larut dalam air dan tidak disimpan di dalam tubuh. Inilah sebabnya mengapa kita perlu mengonsumsi makanan atau suplemen kaya vitamin C secara teratur untuk menjaga kadarnya tetap mencukupi.

 

Dalam bentuknya yang paling murni, asam askorbat adalah bubuk kristal putih yang biasa digunakan dalam suplemen dan makanan yang diperkaya. Saat Anda melihat daftar bahan dari sebagian besar suplemen vitamin C, Anda mungkin akan melihat asam askorbat.

 

Apakah vitamin C dan asam askorbat itu sama?

Ya, asam askorbat adalah salah satu bentuk vitamin C, tapi itu bukan satu-satunya bentuk. Vitamin C adalah istilah umum, dan asam askorbat hanyalah salah satu bentuknya. Di alam, vitamin C sering ditemukan dalam bentuk yang lebih kompleks dikombinasikan dengan bioflavonoid lain dan senyawa yang meningkatkan penyerapan dan pemanfaatannya di dalam tubuh.

 

Misalnya, vitamin C dalam buah-buahan dan sayuran lebih kompleks dibandingkan asam askorbat yang hanya ditemukan dalam suplemen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bioflavonoid dan kofaktor lain dalam sumber vitamin C alami dapat meningkatkan penyerapan vitamin oleh tubuh.[1]Ini tidak berarti asam askorbat tidak efektif, namun hal ini menyoroti perbedaan antara bentuk vitamin C sintetik dan terisolasi dan bentuk alami yang ditemukan dalam makanan utuh.[2]

 

Perbedaan Utama Antara Bentuk Alami dan Sintetis

  • Ketersediaan hayati: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sumber vitamin C alami, seperti yang berasal dari buah jeruk, mungkin lebih tersedia secara hayati (artinya lebih mudah diserap oleh tubuh) dibandingkan asam askorbat sintetis.[3]Namun penelitian lain menunjukkan bahwa tubuh menyerap vitamin C sintetis dan alami dengan cara yang serupa.[4]
  • Kofaktor dalam Vitamin C Alami: Pada sumber vitamin C alami terdapat senyawa tambahan seperti bioflavonoid, tirosinase, dan asam askorbat yang dapat meningkatkan efektivitas vitamin C dalam tubuh. Kofaktor ini dapat membantu fungsi seperti sintesis kolagen dan dukungan sistem kekebalan tubuh.[5]
  • Variasi Suplemen: Kebanyakan suplemen mengandung asam askorbat sebagai bahan aktif utama. Namun, beberapa suplemen vitamin C mengandung bentuk "buffered", di mana asam askorbat dikombinasikan dengan mineral seperti kalsium atau magnesium untuk membuatnya kurang asam dan lebih mudah diserap oleh lambung.[6].

 

Apakah sumbernya penting?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menyelidiki perbedaan bioavailabilitas vitamin C dari sumber alami (seperti buah) dan bentuk sintetis (seperti suplemen) dan menemukan sedikit perbedaan dalam penyerapan antara keduanya.[7]. Namun, mereka mencatat bahwa orang yang mengonsumsi makanan utuh yang kaya vitamin C umumnya memiliki kesehatan keseluruhan yang lebih baik, mungkin karena nutrisi dan serat tambahan yang ditemukan dalam makanan tersebut.[8].

 

Produk Vitamin C Terbaik: Pilihan Alami dan Ditingkatkan

 

Perbanyak rangkaian produk vitamin C Anda yang lain
Mengingat banyaknya variasi produk vitamin C di pasaran, ada gunanya memahami pilihan Anda:

 

  • Vitamin C liposom: Bentuk vitamin C terbaru ini menggunakan liposom (partikel lemak kecil) untuk merangkum vitamin C, yang dapat meningkatkan penyerapannya di dalam tubuh.
  • C yang diesterifikasi: Bentuk vitamin C kalsium askorbat ini kurang asam dan mungkin lebih dapat ditoleransi oleh orang dengan perut sensitif.
  • Vitamin C dengan Bioflavonoid: Suplemen yang menggabungkan asam askorbat dengan bioflavonoid meningkatkan efektivitas vitamin dan meningkatkan penyerapan[9].

 

Bagaimana hubungannya dengan produk kita?

Di Botanical Cube Inc., kami mengkhususkan diri dalam menyediakan ekstrak berkualitas tinggi yang mencakup sumber alamivitamin C. Misalnya saja, ekstrak kulit buah delima kami mengandung bioflavonoid yang bekerja secara sinergis dengan vitamin C untuk meningkatkan sifat antioksidannya. Di pasar saat ini, konsumen mencari produk alami dengan manfaat yang lebih baik, itulah sebabnya kami dapat memasukkan vitamin C dalam bentuk alami ke dalam banyak produk kami.

Ekstrak kami tidak hanya menyediakan vitamin C, namun juga manfaat tambahan bioflavonoid dan nutrisi lain yang ditemukan dalam makanan utuh. Kombinasi ini menjadikan produk kami menonjol dan menawarkan manfaat kesehatan yang unggul dibandingkan dengan suplemen asam askorbat saja. Jika Anda tertarik dengan produk ini, jangan ragu untuk menghubungi kami disales@botanicalcube.com.

 

Referensi

1. Bioavailabilitas Vitamin C dari Suplemen vs. Sumber Alami – Journal of Clinical Nutrition, 2017, [1]

2. Peran Bioflavonoid dalam Penyerapan Vitamin C – American Journal of Nutrition, 2020, [2]

3. Tingkat Penyerapan Vitamin C Sintetis vs Alami – Jurnal Ilmu Nutrisi, 2018, [3]

4. Perbandingan Vitamin C Buffered dan Unbuffered – Journal of Dietary Supplements, 2021, [4]

5. Sintesis Vitamin C dan Kolagen – Tinjauan Biologi Sel, 2019, [5]

 

Kirim permintaan

whatsapp

Telepon

Email

Permintaan